Jumat, 25 Januari 2013

membuat sinopsis




Membuat sinopsis behind the scene dari film ‘’pengALAMan’’


Salam sejahtera untuk kita semua,
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kami dapat menyelesaikan film yang kami buat dengan judul pengalaman. Kenapa pengalaman?? Perlu kita garis bawahi ALAM’ dari kata tersebut ,bnayk hal yng dapat kita ambil dari alam,sesuai dengn synopsis certa film ini, terdapat 4 orang anak yaitu lala raka bimo dan ujo, dengan karakternya masing masing yang berbeda,tetapi persahabatan mreka sangatlah baik,mreka datang dari kota ,yang ingin merasakan sesuatu hal yang baru,pergi dari tempat yang jauh dari keramaian kota dan tekad mereka yang ingin melakukan sesuatu untuk alam,namun banyak sekali kendala yang mereka hadapi,seperti si tokoh utama Lala yang tidak di izinkan oleh orang tuanya unttuk pergi berkemah dengan 3 orang temanya raka,bimo,dan ujo. Karna khawatir akan keadaan anaknya lala yang perempuan sendiri bersama dengan 3 orang temanya laki2 d sana,serta tidak ada pembimbing yang membimbing dan menjaganya,namun keadaan tidak seperti yang mereka(ortu lala) pikirkan karna Lala dan kawan-kawan merasakan hal yang beda dalam perjalanan kali ini,mreka bangga dapat sedikit bantu menjaga wisata alam yang seharusnya memang di lestarikan dan membantu pengelola wisata supaya dapat menyajikan tempat yang lebih baik, bukan hanya itu mereka juga bangga walau dengan hal kecil setidaknya mereka sudah dapat mengurangi globalwarming. mereka hanya berharap semoga tak ada lagi tindakan-tindakan yang dapat merusak tempat-tempat wisata khususnya wisata alam. Sadar lingkungan mendatangkan keuntungan yang luar biasa selain hidup menjadi lebih sehat, sadar lingkungan menimbulkan kecintaan kita akan tempat wisata di Negara kita ini, dan banyak juga yang bisa kita dapat dari alam,tanpa alam juga mingkin kita tidak dapat hidup  dan Karna pengalaman tersebut mereka dapat banyak sekali pengetahuan .juga berbagai pengalaman pengalaman dari alam.
Dan untuk konsep yang kita buat dalam film ini,lebih ke pariwisata ,karna Pariwisata merupakan sektor paling berkembang, tetapi masih berpeluang untuk dikembangkan lebih modern lagi,dan agar lebih natural kita menggunakan view alam.maka dari itu kami  memilih Wana wisata curug cilember untuk setting tempatnya ,
          Karna kita memilih setting tempat di wana wisata curug cilember?? Karna masih Banyak yang belum mengetahui keberadaan dan keindahan Curug Cilember. Padahal, Curug Cilember mempunyai daya tarik tersendiri, dengan kesejukan alamnya yang terasa segar dan alami. Begitu mendekati area wana wisata Curug Cilember, wisatawan sudah bisa merasakan nuansa kesejukan dan kesegaran, diiringi gemericik air laksana musik nan merdu, ditambah pula dengan panorama alam yang begitu indah. Tak hanya itu, Curug Cilember juga mempunyai berbagai fasilitasw2 yang sangat mendukung, Salah satu objek yang menarik di sini adalah terdapatnya tujuh (7) curug berurutan dengan airnya yang jernih, segar mengalir sampai ke sungai Cilember, Cisarua. Semuanya dapat dinikmati dengan berjalan mendaki di sela-sela pohon pinus. Untuk sampai ke curug yang ketujuh waktu yang ditempuh lebih kurang 3 jam berjalan kaki. "Seharusnya tempat wisata ini ditata lagi dari segi atraksi dan fasilitas agar terus berkembang dan terkenal.
Kembali ke proses shotting ,kendala?? Banyak sekali kndala yang kita hadapi, cuaca yang kurang mendukung, meddan yang sulit di tempuh, kurangnya perlengkapan yang memadai baik proses shotting maupun  editing. Dan masih bnyak lagi, namun alhadulillah , semua itu dapat kita lalui dan antisipasi sehingga film dapat terselesaikan  dengan baik.semoga film ini dapat memberikan pesan dan kesan tersendiri kepada siapapun yang menontonya karna target audiens semua umur jadi dapat di lihat oleh siapa pun, dan semoga bisa memberikan inspirasi untuk kita semua . terimakasih…


synopsist



SYNOPSIST film ‘’pengALAMan’’
“Am”

Indahnya alam yang diberikan tuhan yang maha esa sungguh tiada kata yang dapat melukiskannya. Lala memiliki hoby yang cukup beda diantara gadis seusianya. Lala menyukai alam, dia senang sekali mengunjungi daerah-daerah yang sejuk apalagi jika ada wahana air, alangkah girangnya sampai-sampai begitu antusias. tomi, raka, bimo, serta kawan-kawan lainnya sama gilanya dengan lala yang tergila-gila jika mengunjungi air terjun, cilembeur menjadi tujuan mereka..peralatan-peralatan yang dibawa cukup tidak berlabihan maklum sekelompok anak-anak ini terbilang enggak mau ribet dan pusing dengan bawaannya.
Ketika sampai disana lala beserta gerombolan sangat antusias, tomi yang terlalu bersemangat sampai terpeleset. Cilembeur yang indah memuaskan hasrat mereka, mata mereka dimanjakan dengan alam sekitar.
“la, aku jadi pengen nginep disini?!lagi pula sekarang udah sore. Rayu tomi.
“ideeeeee bagus!!!!! Teriak lala.”setuju ga?! Seru lala.”SETUJU”!!!!!!!
Mereka pun memutuskan bermalam di curug cilembeur, berharap keesokan harinya menyaksikan pemandangan pagi yang pastinya indah tiada tara. Walau udara dingin seakan menusuk tulang tak mengurangi rasa antusias mereka.
Mandi pagi merasakan air yang segar pun tak begitu saja dilewati mereka, sekedar cuci muka membangunkan mata dari kantuknya tidur semalam. Raka dan bimo berkeliling-keliling, ketika itu mereka tak sengaja melihat penangkaran kupu-kupu yang ternyata dikelola oleh pihak curug cilembeur tersebut. Betapa terkagum-kagumnya mereka, namun teriakan mereka menarik teman-teman yang lain untuk melihat. Selagi mereka memandangi berbagai macam kupu-kupu disana, ada sedikit kekecewaan, ada salah seorang pengunjung yang berusaha membeli dan menjadikannya cendramata yang sebelumnya telah mereka berikan pengawet pada kupu-kupu yang ada di tangan mereka, sangat disayangkan ada seseorang yang melakukan tindakan tersebut, bimo yang perlahan-lahan mendekati bapak yang sedang berusaha mendekati salah seorang pekerja. Kaget bukan kepalang bimo dan yang lainnya mendengar pengakuan bapak itu.
Disisi lain, lala yang sedang asik menikmati rindangnya pepohonan yang menjulang tinggi, membuat lala dan kawan-kawan tak henti-hentinya menyerukan kata “WAHHHHH!!!!!”,, andai bisa terpelihara sampai lama senang rasanya anak cucu kita nanti dapat merasakan hal yang sama (tua deh si lala,,hhehe). Ddddddrrrrrrrr….. suara bising bergrendel terdengar sedikit menggangu  heningnya suasana pagi, rasa penasaran pun menarik lala dan kawan-kawan, terlihat seorang pemuda yang tengah bersiap-siap melakukan tindakan yang dapat merusak pepohonan sekitar, penebangan lagi-lagi, mengapa mesti di temukan didaerah seperti ini, apa tidak terpikirkan betapa sayangnya bila pohon-pohon yang telah berumur ratusan tahun itu di tebang, bagaimana dengan keadaan bumi yang semakin tak aman ini. Mereka mendekati lelaki muda itu,dengan rasa menggebu-gebu ingin rasanya meneriakan “HEEEIII,,BERHENTIIII!!!”. Ujo yang melihat tindakan lelaki itu kesal dibuatnya, mereka menegur perbuatan yang telah dilakukan pemuda itu.,kaget spontan pemuda itu karena tepukan tangan ujo di punggungnya. Pemuda itu mengatakan alasan ia melakukan tindakan yng sangat merugikan banyak pihak, hasil penebangan itu dapat mendatangkan uang untuknya, batang–batang pohon banyak dimanfaatkan untuk banyak hal misalnya saja sebagai penyanggah rumahnya, dan terkadang dijadikan barang kesenian. Itu namanya mementingkan diri sendiri tanpa mengendepankan kepentingan banyak pihak serta kerugian yang ditimbulkan. Perbincangan dilalui lala cukup tegang, rasa degdegan sempat menyelimuti hati anak-anak itu, namanya juga dearah orang, tapi kan demi menjaga apa yang tuhan berikan untuk kita sudah sepatutnya kita melestarikannya bukan.
Di persimpangan jalan lala dan kawan-kawan berpapasan dengan raka dan bimo yang baru saja melihat penangkaran kupu-kupu dan tak sabar menceritakan apa yang mereka baru saja saksikan begitu juga dengan lala dan kawan-kawan, mereka saling menggebu-gebu menceritakannya lebih dulu.
Sambil jalan mereka melintasi area jembatan gantung yang menyajikan keindahan lingkungan curug cilembeur dari banyak sisi. Langkah mereka tiba-tiba terhenti dikejutkan oleh salah seorang pengunjung yang sedang asik mengukir namanya. Spontan tomi menanyakan apa yang mereka lakukan,, dan apa alasan mereka sungguh disayangkan mereka berkata “untuk menjadi kenang-kenangan, menandakan keberadaan kami saat ini di curug cilembeur,tanggal serta tahun tak luput kami bubuhkan”. Jelas mereka. YAAA…TUHAN..kenapa harus seperti ini, apa gunanya camera di zaman ini, jika masih saja merusak bagian wisata alam ini.
Lala, tomi, raka, bimo, serta kawan-kawan, berkumpul mereka berencana membuat papan-papan larangan, tentunya dibicarakan terlebih dahulu dengan pengelola. Apa yang mereka lihat, apa yang mereka inginkan, apa yang mereka lakukan, dan apa yang mereka buat tentunya semata-mata hanya untuk kepuasan bukan hanya untuk mereka tapi orang lain tentunya kelestarian curug cilembeur sendiri, agar terlihat semakin bagus dan para wiasatan tertarik akan keindahan yang ditawarkan di curug cilembeur. Dari hal yang kecil ternyata bernilai amat penting, peringatan-peringatan akan peraturan-peraturan yang diberlakukan menjadi hal yang amat penting. Sehingga orang-orang yang mengunjungi cilembeur lebih dapat merasakan kenyaman. Disediakan rumah gubuk untuk penginapan pun telah disediakan, para pedagang dengan berbagai jajanan khas juga berjajar.
Lala dan kawan-kawan merasakan hal yang beda dalam perjalanan kali ini, kami bangga dapat sedikit bantu menjaga wisata alam yang seharusnya memang kita lestarikan dan kita bantu pengelola wisata supaya dapat menyajikan tempat yang lebih baik, bukan hanya itu kami bangga walau dengan hal kecil setidaknya kami sudah mengurangi globalwarming. Kami hanya berharap semoga tak ada lagi tindakan-tindakan yang dapat merusak tempat-tempat wisata khususnya wisata alam. Sadar lingkungan mendatangkan keuntungan yang luar biasa selain hidup menjadi lebih sehat, sadar lingkungan menimbulkan kecintaan kita akan tempat wisata di Negara kita ini, tentunya dapat membantu devisa Negara, heheheh “seru lala”.

The end

Membuat objek 2D menjadi 3D pada CorelDRAW


Membuat objek 2D menjadi 3D pada CorelDRAW


Yap membuat objek 2D menjadi 3D kedengaran nya cukup sulit terlebih untuk kita kita yang masih awam atau pemula. Dan sebelum langsung membuat, baiknya kita harus mengenal terlerbih dahulu beberapa fasilitas yang dapat digunakan dalam membuat objek tersebut, antara lain adalah sebagai berikut :

  • extrude: pada fasilitas toolbox terdapat interactive extrude tool di dalam interactive effects tool. Setelah diaktifkan, format 3D dapat diatur melalui bagian presets yang ada di fasilitas property bar.
  • bevel: aplikasi ini merupakan sebuah alat untuk membentuk sudut dari suatu objek gambar/teks. Dan akan akan muncul dalam property bar setelah kita mengaktifkan interactive extrude tool tersebut.
  • contour: fasilitas ini di dalam Corelfdraw versiX4 disediakan untuk membuat salinan dari suatu objek gambar/teks ke bagian dalam atau luarnya. Juga dapat digunakan untuk menimbulkan efek 3D dari suatu objek gambar/teks dengan cara mengubah warna sisinya sesuai keinginan.
  • gradasi warna : dengan gradasi warna dapat dibentuk menggunakan fill tool, interactive fill tool, atau mesh fill.
  • efek bayangan: di dalam perangkat lunak coreldraw terdapat interactive drop shadow yang merupakan subalat dari interactive effects tool untuk membuat efek bayangan dari objek gambar/teks.

Sapta Pesona dan Kepariwisataan


Sapta Pesona dan Kepariwisataan



Seperti yang kita ketahui ,Pariwisata merupakan industri terbesar abad ini. Pariwisata telah menjadi sektor andalan di dalam pembangunan ekonomi berbagai negara. Berdasarkan berbagai indikator perkembangan dunia, di tahun-tahun mendatang peranan pariwisata diprediksi akan semakin meningkat. Sebagai sektor yang multisektoral, pariwisata berada dalam suatu sistem yang besar, yang komponennya saling terkait antara yang satu dengan yang lain.
Pariwisata adalah fenomena kemasyarakatan, yang menyangkut manusia, masyarakat, kelompok organisasi, kebudayaan, dan sebagainya, yang merupakan objek kajian sosiologi. Namun demikian kajian sosiologi belum begitu lama dilakukan terhadap pariwisata, meskipun pariwisata sudah mempunyai sejarah yang sangat panjang. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa pariwisata pada awalnya lebih dipandang sebagai kegiatan ekonomi, dan tujuan utama pengembangan pariwisata adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, baik bagi masyarakat maupun daerah (negara).
Salah satu aspek penting dan mendasar bagi keberhasilan pengembangan pariwisata adalah tersedianya iklim yang kondusif bagi berkembangnya kepariwisataan di suatu tempat. Terkait dengan penciptaan iklim kondusif tersebut , di dalam pengembangan kepariwisataan nasional telah di kenal konsep Sadar Wisata, atau konsep yang menggambarkan pasrtisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif dan pengembangan  kepariwisataan di suatu daerah atau tempat . Seperti ,salah satu tempat wisata Curug Cilember yang masih perlu di promosikan. Banyak yang belum mengetahui keberadaan dan keindahan Curug Cilember. Padahal, Curug Cilember mempunyai daya tarik tersendiri, dengan kesejukan alamnya yang terasa segar dan alami. Begitu mendekati area wana wisata Curug Cilember, wisatawan sudah bisa merasakan nuansa kesejukan dan kesegaran, diiringi gemericik air laksana musik nan merdu, ditambah pula dengan panorama alam yang begitu indah.
Keramahan alam, dengan bunga anggrek yang begitu mempesona baik yang alami maupun hasil silang turut menyambut kedatangan setiba di sini. Wisatawan dapat menyaksikan kecantikan 12 spesies kupu-kupu di taman bunga. Satwa ini terpelihara dan terjaga dengan baik. Di sini terdapat pula laboratorium penangkaran kupu-kupu yang akan melengkapi pengetahuan wisatawan tentang satwa kupu-kupu dari berbagai jenis. Selain itu, tersedia camping ground untuk yang ingin beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke objek utama Curug Cilember.
Tak hanya itu, Curug Cilember mempunyai fasilitas penginapan yang berada di antara pohon-pohon pinus yang rindang. Salah satu objek yang menarik di sini adalah terdapatnya tujuh (7) curug berurutan dengan airnya yang jernih, segar mengalir sampai ke sungai Cilember, Cisarua. Semuanya dapat dinikmati dengan berjalan mendaki di sela-sela pohon pinus. Untuk sampai ke curug yang ketujuh waktu yang ditempuh lebih kurang 3 jam berjalan kaki.
Dan  seharusnya tempat wisata ini ditata lagi dari segi atraksi dan fasilitas agar terus berkembang dan terkenal. Serta partisipasi dan dukungan masyarakat tersebut terkait dengan penciptaan kondisi yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata, antara lain unsure keamanan,kebrsihan,ketertiban,kenyamanan, keindahan,keramahan,dan unsure kenangan.
Dari tahun ke tahun sektor pariwisata terus bermunculan. Bahkan, aset pariwisata bisa dijadikan pendapatan asli daerah (PAD). Namun, di tengah bagusnya sektor pariwisata ternyata tidak diimbangi dengan penanganan yang serius untuk membangun aset wisata tersebut.Mungkin saja kurang terbinanya sektor pariwisata lantaran kurang perhatian dari pihak Pemda, Salah satu penyebabnya mungkin adalah faktor anggaran.
Industri pariwisata merupakan sektor yang memberi harapan besar bagi pengembangan ekonomi di banyak negara sehingga sektor pariwisata memegang peranan penting dalam produk domestik bruto (PDB). Selain itu, sektor pariwisata juga dianggap memiliki efek ganda dan dapat menggerakkan ekonomi di seluruh lapisan masyarakat. Namun demikian, negara kita termasuk Bogor tidak mampu menjadikan sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan yang dominan, padahal potensi kita sangat besar.Dan untuk lebih mendorong serta lebih mempercepat kemajuan sektor kepariwisataan nasional baik pada hari ini maupun di masa-masa mendatang maka sadar wisata dan sapta pesona kembali akan di definisikan dengan pengarah kepada tujuan yang lebih nyata yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.


1.Tujuan perusahaan mendirikan koperasi


Berbicara mengenai Koperasi, yang pasti mempunyai tujuan. Tujuan didirikan Koperasiadalahuntuk:

·         Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
·         Memajukan kesejahteraan anggota
·          Memajukan kesejahteraan masyarakat
·         Membangun tatanan ekonomi nasional

Dengan adanya koperasi kebutuhan para anggota dapat diperoleh di koperasi. Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan kesejahteraan anggotanya berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan masyarakat dan memajukan tatanan ekonomi nasional.
Keseluruhan tujuan koperasi tersebut adalah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Setelah memahami tujuan dibentuknya koperasi, tentunya sedikit banyak kamu mengetahui bahwa koperasi bermanfaat bagi anggotanya. Manfaat yang paling utama adalah anggota dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya dengan adanya koperasi anggota dapat meminjam uang untuk modal usaha.


2. Sisa hasil usaha pada koperasi

Pengertian sisa hasil usaha  
pengertian SHU menurut Undang-Undang No. 25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut :
1. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
2. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
3. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.

rumus sisa hasil usaha

            Acuan dasar membagi SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa, pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
            Dengan demikian , SHU koperasi di terima oleh anggota bersumber dari 2 kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiru, yaitu: 
1) SHU atas jasa modal
 Pembagian ini juga sekalius mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SGU pada tahun buku yang bersangkutan.

2) SHU atas jasa usaha
Jasa ini mnegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau apelanggan,
Secara umum SHU koperasi di bagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar/ Anggeran Rumah Tangga Koperasi sebagai berikut:
- Cadangan koperasi
- Jasa anggota
- Dana pengurus
- Dana karyawan dana pendidikan
- Dana sosial
- Dana untuk pembagunan sosial
            Tentunya tidak semua komponen di atas harus diadopsi koperasi dalam membagi SHU-nya. Hal ini sangat tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.
           Untuk mempermudah pemahaman rumus pembagian SHU koperasi, berikut ini diasjikan salah satu kasus pembagian SHU koperasi (selanjutnya disebut koperasi A)
Menurut AD/ART koperasi A, SHU dibagi sebagai berikut:
- Cadangan : 40%
- Jasa anggota : 40%
- Dana pengurus: 5%
- Dana karyawan: 5%
- Dana pendidikan:5%
- Dana sosial :5%

SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut:
SHUpa =JUA+JMA


Di mana:
 SHUpa : Sisa hasil usaha koperasi
JUA : Jasa usaha anggota                                                                                                                     JMA : Jasa modal anggota
Dengan menggunakan model matematika,                                                                                    SHU per anggota dapat di hitung sebagai berikut.
SHUpa= Va x JUA + sa x JMA
VUK TMS


Di mana:
SHUpa : sisa hasil usaha per anggota
JUA : jasa uasaha anggota
JMA : jasa modal anggota
VA : volume jasa anggota (total transaksi anggota)
UK : volume total koperasi (total transaksi koperasi)
Sa : jumlah simpana anggota
TMS : modal sendiri total (simpanan nggota total)

            Bila SHU bagian anggota menurut AD/ART Kopearasi A adalah 40% dari total SHU, dan rapat anggota menentukan bahwa SHU bagian anggota tersebut di bagi secara proporsional menurut jasa dan usaha, dengan pembagian jasa modal anggota sebesar70%, dan jasa modal anggota sebesar 30%, maka ada 2 cara menghitung persentase JUA dan JMA yaitu:

Pertama, langsung di hitung dari total SHU koperasi, sehingga:
JUA = 70% x 40% y\total SHU setelah pajak
= 28% dari total SHU koperasi
JMA = 30% x 40% total SHU koperasi setelah pajak
= 12% dari total SHU koperesi

Kedua, SHU bagian anggota (40%) dijadikan menjadi 100%, sehingga dalam hal ini diperoleh terlebih dahulu angka absolut, kemudian di bagi sesuai dengan persentase yang ditetapakan.

pembagian sisa hasil usaha

             Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan.
              Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana pembangunan lingkungan 5%.
Tidak semua komponen di atas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota

3. Pola manajemen koperasi 


Pola Manajemen Koperasi memiliki enam kelengkapan yaitu,
Pengertian Manajemen dan Perangkat Koperasi
          Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “ The Cooperative Movement and some of its Problems” yang mengatakan bahwa : “Cooperation is an economic system with social content”.
         Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur sosial di dalamnya.
         Unsur sosial yang terkandung dalam prinsip koperasi lebih menekankan kepada hubungan antar anggota, hubungan anggota dengan pengurus, tentang hak suara, cara pembagian dari sisa hasil usaha dan sebagainya seperti yang dapat kita lihat dalam : Kesamaan derajat yang diwujudkan dalam “one man one vote” dan “no voting by proxy”. Kesukarelaan dalam keanggotaan.                                                                                                    Menolong diri sendiri (self help).                                                                  Persaudaraan/kekeluargaan (fraternity and unity).                                                                        Demokrasi yang terlihat dan diwujudkan dalam cara pengelolaan dan pengawasan yang dilakukan oleh anggota.                                                                                                              Pembagian sisa hasil usaha proporsional dengan jasa-jasanya.

Rapat anggota manajemen koperasi

          Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi. Rapat anggota diadakan paling sedikit sekali dalam setahun.
         Hal yang dilakukan dalam rapat anggota tahunan antara lain:
a. Menetapkan anggaran dasar
b. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus serta pengawas
c. Meminta laporan pertanggungjawaban pengurus
d. Menetapkan pembagian sisa hasil usaha
         Di dalam koperasi, setiap anggota mempunyai kewajiban dan hakyang sama. Kewajiban anggota koperasi adalah sebagai berikut :
a. Menaati peraturan koperasi
b. Menghadiri rapat anggota
c. Membayar iuran atau simpanan pokok dan simpanan wajib
        Sedangkan hak-hak anggota koperasi antara lain sebagai berikut:
a. Mengajukan usul dalam suatu rapat
b. Mendapat keuntungan atas Sisa Hasil Usaha (SHU)
c. Dipilih menjadi pengurus koperasi
d. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara
sesama anggota
e. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi

Pengurus manajemen koperasi

          Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Masa jabatan pengurus paling lama lima tahun. Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam akta pendirian.
          Kegiatan yang harus dilakukan oleh pengurus koperasi antara lain:
a. Mengelola koperasi dan usahanya
b. Menyelenggarakan rapat anggota
c. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
 
Pengawas
          Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Pengawas bertanggungjawab pada rapat anggota. Semua hasil pengawasan yang dilakukan oleh pengawas harus dirahasiakan dari pihak luar koperasi.
          Hal yang harus dilakukan oleh pengawas koperasi antara lain:
a. Mengawasi pelaksanaan dan pengelolaan koperasi
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan
c. Meneliti catatan yang ada pada koperasi

Manajer

          Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup dan wewenangnya; mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (to get things done by working with and through people).


4. Pendekatan sistem pada Koperasi


        
  Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda yaitu:
- organisasi dari orang-orang dengan unsur eksternal ekonomi dan sifat-sifat sosial (pendekatan sosiologi).
- perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam ekonomi pasar (pendekatan neo klasik)

dhonyaditya - fuad-892- Rismaeka
tujuan-perusahaan-mendirikan-koperasi.html 

PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA


1.PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari:
 (1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor,
 (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar,
 (3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan         masyarakat,
 (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta
 (5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.
Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang. Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.
Sulit mewujudkan keamanan yang sejati, jika masyarakat hidup dalam kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi. Sulit mewujudkan demokrasi yang sejati, jika terjadi ketimpangan ekonomi di masyarakat, serta sulit mewujudkan keadilan hukum jika ketimpangan penguasaan sumberdaya produktif masih sangat nyata. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran koperasi antara lain :
·         Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
·         Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
·         Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
·         Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Pada masa ini pembangunan koperasi kurang mendapat perhatian karena koperasi kurang memperlihatkan  kinerja dan citra yang lebih baik dari masa sebelumnya.Keadaan ini merupakan salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih kurang dalam pembangunan koperasi. Pembangunan adalah suatu proses yang harus berkelanjutan dan tersistem. Pertanyaan berikutnya bagaimana prospek  koperasi  pada masa datang.Jawabannya adalah  sangat prospektif  jika koperasi yang mempunyai jatidiri.   Koperasi yang mempraktekkan  prinsip-prinsip koperasi  dalam organisasi dan usahanya.  
Koperasi sebagai badan usaha, organisasi dan  kegiatan usahanya harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.Karena prinsip koperasi merupakan garis-garis  penuntun yang digunakan oleh koperasi untuk melaksanakan nilai-nilai dalam praktek seperti :
(1) keanggotaan sukarela dan terbuka,
(2)  pengendalian oleh anggota secara demokratis,
(3) partisipasi ekonomi anggota,
(4) pendidikan,pelatihan dan informasi ,
(5) kerjasama diantara koperasi dan
(6) kepedulian terhadap komunitas.
Jika Koperasi  mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri, mampu bersaing dengan kekuatan eonomi lainnya ,mampu memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri.  Dilihat dari dasar hukum yang tertuang dalam Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan perkembangan di Indonesia. Koperasi yang sudah dibangun selama ini juga jumlahnya sudah cukup besar.
Jumlah ini merupakan aset yang harus dipelihara dan diberdayakan agar dapat berkembang membantu pemerintah untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja. Jika sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum  mampu mencapai tujuan bersama anggotanya,mereka harus diberdayakan melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk meningkatkan kemampuan memahami  jati diri dan menerapkannya. Disinilah peranan pihak ketiga termasuk pemerintah untuk dapat membangun  mereka mencapai tujuannya baik  sebagai mediator,fasilitator maupun sebagai kordinator.
Dengan demikian pembangunan koperasi perlu diteruskan, karena pembangunan adalah proses, memerlukan waktu dan ketekunan serta konsistensi dalam pelaksanaan,berkesinambungan untuk mengatasi semua masalah yang muncul seperti masalah kemiskinan , jumlah pengangguran. yang  semakin banyak.
Karena pembangunan koperasi adalah proses memerlukan waktu panjang, konsestensi, komitmen  dan kesabaran yang cukup tinggi. Koperasi tidak bisa dibangun dalam waktu singkat dan parsial

2. contoh koperasi yang berada di masyarakat
Koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia, ada beberapa contoh koperasi yang sukses dalam menjalankan prinsip- prinsip koperasi dah tujuan umum koperasi. Contohnya antara lain :
a.        Koperasi yang Sukses Kelola Pasar
Pasar Ritel dan Pasar Buah Jakabaring yang dikelola koperasi merupakan satu contoh sukses pengembangan pasar tradisional. Meski aktivitas Pasar Buah dan Ritel Jakabaring mulai dipenuhi pengunjung pada pukul 19.00 hingga subuh, kedua pasar yang terletak di kawasan Jakabaring, Palembang tersebut sangat berarti bagi Pemerintah Kota Palembang karena dapat menggerakkan perekonomian rakyat.
Selama ini koperasi tersebut telah memiliki karyawan sekitar 50 orang dan anggota 300 pedagang buah, dari jumlah itu, 120 anggotanya telah menempati kios di Pasar Buah. Selain kopeari ini juga memberikan cicilan murah,  juga membantu untuk mendapat pinjaman dana dari perbankan
  
b.     Sukses Koperasi Simpan Pinjam Sukma Mulya
       Koperasi Kusuma Mulya Semarang Bermodal awal 10 jutaan sekarang sudah memiliki aset ratusan juta. Koperasi Simpan Pinjam Kusuma Mulya Semarang di dirikan pada tahun 2000, dengan modal awal 10 juta rupiah, dengan jumlah anggota sebanyak 40 orang. Koperasi Kusuma Mulya pada awalnya hanya bergerak di bidang simpan pinjam. Pada tahun 2007 Koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan dengan agenda penyampaian laporan pertanggung jawaban pengurus koperasi masa bhakti 2004 – 2007 dan pemilihan pengurus koperasi yang baru.
      Rapat Anggota Tahunan, memutuskan bahwa rapat menerima laporan pertanggung jawaban pengurus koperasi masa bhakti 2004-2007. Selanjutnya rapat memilih pengurus koperasi masa bhakti 2007 -2010 melalui pemungutan suara. Hasil voting yang terpilih menjadi pengurus koperasi adalah Ketua Agus Santosa.SE Sekretaris Rokhayati Bendahara Iria Wati.SE, Dewan Pengawan Pratiknya SH dan Saino.

      c.    Sukses Koperasi Karyawan Indosat (Kopindosat)
      Berdiri pada 15 Agustus 1984, dengan jumlah anggota sebanyak ± 800 orang dengan modal awal dari iuran anggota yang berasal dari alokasi bonus karyawan. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi DKI Jakarta Tentang Pengesahan Koperasi Sebagai Badan Hukum No. 111/BLK/1984 tanggal 30 Nopember 1984
Tahun 2004 tepatnya tanggal 2 Maret, terjadi penggabungan (amalgamasi) antara Kopindosat dengan Koperasi Antariksa yang merupakan Koperasi Pegawai PT. Satelindo, seiring dengan proses merger PT. Satelindo dengan PT. Indosat, Tbk. Melalui penggabungan tersebut, jumlah anggota Kopindosat bertambah menjadi ± 4000 orang.


3. program-program yang dijalankan pemerintah dalam mengembangkan koperasi di indonesia
Esensi perdagangan bebas yang sedang diciptakan oleh banyak negara yang ingin lebih maju ekonominya adalah menghilangkan sebanyak mungkin hambatan perdagangan internasional. Melihat arah tersebut maka untuk melihat dampak¬nya terhadap perkembangan koperasi di tanah air dengan cara mengelompokkan koperasi ke dalam ketiga kelompok atas dasar jenis koperasi. Pengelompokan itu meliputi pembedaan atas dasar:
(i)                 koperasi produsen atau koperasi yang bergerak di bidang produksi,
(ii)               koperasi konsumen atau koperasi kon¬sumsi, dan
(iii)             koperasi kredit dan jasa keuangan. Dengan cara ini akan lebih mudah mengenali keuntungan yang bakal timbul dari adanya perdagangan bebas para anggota koperasi dan anggota koperasinya sendiri. 
Koperasi produsen terutama koperasi pertanian memang merupakan koperasi yang paling sangat terkena pengaruh perdagangan bebas dan berbagai liberalisasi. Koperasi pertanian di seluruh belahan dunia ini memang selama ini menikmati proteksi dan berbagai bentuk subsidi serta dukungan pemerintah. Dengan diadakannya pengaturan mengenai subsidi, tarif, dan akses pasar, maka produksi barang yang dihasilkan oleh anggota koperasi tidak lagi dapat menikmati perlindungan seperti semula, dan harus dibuka untuk pasaran impor dari negara lain yang lebih efisien.

Untuk koperasi-koperasi yang menangani komoditi sebagai pengganti impor atau ditutup dari persaingan impor jelas hal ini akan merupakan pukulan be¬rat dan akan menurunkan perannya di dalam percaturan pa¬sar kecuali ada rasionalisasi produksi. Sementara untuk koperasi yang menghasilkan barang pertanian untuk ekspor seperti minyak sawit, kopi, dan rempah serta produksi pertanian dan perikanan maupun peternakan lainnya, jelas perdagangan bebas merupakan peluang emas. Karena berbagai kebebasan tersebut berarti membuka peluang pasar yang baru. Dengan demikian akan memperluas pasar yang pada gilirannya akan merupakan peluang untuk pening¬katan produksi dan usaha bagi koperasi yang bersangkutan. Dalam konteks ini koperasi yang menangani produksi per¬tanian, yang selama ini mendapat kemudahan dan per¬lin¬dungan pemerintah melalui proteksi harga dan pasar akan meng¬hadapi masa-masa sulit. Karena itu koperasi produksi ha¬rus merubah strategi kegiatannya. Bahkan mungkin harus me¬reorganisasi kembali supaya kompatibel dengan tantangan yang dihadapi. Untuk koperasi produksi di luar pertanian memang cukup sulit untuk dilihat arah pengaruh dari liberalisasi perdagangan terha¬dapnya.
 Karena segala sesuatunya akan sangat tergan¬tung di posisi segmen mana kegiatan koperasi dibedakan dari para anggotanya. Industri kecil misalnya sebenarnya pada saat ini relatif berhadapan dengan pasar yang lebih terbuka. Artinya mereka terbiasa dengan persaingan dengan dunia luar untuk memenuhi pemintaan ekspor maupun berhadapan dengan ba¬rang pengganti yang diimpor. Namun cara-cara koperasi juga dapat dikerjakan oleh perusahaan bukan koperasi. 
Secara umum koperasi di dunia akan menikmati manfaat be¬sar dari adanya perdagangan bebas, karena pada dasarnya per¬dagangan bebas itu akan selalu membawa pada persaingan yang lebih baik dan membawa pada tingkat keseimbangan har¬ga yang wajar serta efisien. Peniadaan hambatan per¬da¬gangan akan memperlancar arus perdagangan dan terbukanya pilih¬an barang dari seluruh pelosok penjuru dunia secara be¬bas. Dengan demikian konsumen akan menikmati kebebasan un¬tuk memenuhi hasrat konsumsinya secara optimal. Meluas¬nya konsumsi masyarakat dunia akan mendorong meluas dan mening¬katnya usaha koperasi yang bergerak di bidang konsumsi. Selain itu dengan peniadaan hambatan perdagangan oleh pe¬merintah melalui peniadaan non torif barier dan penurunan ta¬rif akan menyerahkan mekanisme seleksi sepenuhnya kepada ma¬syarakat. Koperasi sebenarnya menjadi wahana masyarakat un¬tuk melindungi diri dari kemungkinan kerugian yang timbul aki¬bat perdagangan bebas. 
Kegiatan koperasi kredit, baik secara teoritis maupun em¬pi¬ris, terbukti mempunyai kemampuan untuk membangun seg¬men¬tasi pasar yang kuat sebagai akibat struktur pasar keuang¬an yang sangat tidak sempurna, terutama jika menyangkut masa¬lah informasi. Bagi koperasi kredit keterbukaan perda¬gangan dan aliran modal yang keluar masuk akan meru¬pakan kehadiran pesaing baru terhadap pasar keuangan, na¬mun tetap tidak dapat menjangkau para anggota koperasi. Apa¬bila koperasi kredit mempunyai jaringan yang luas dan me¬nu¬tup usahanya hanya untuk pelayanan anggota saja, maka seg¬mentasi ini akan sulit untuk ditembus pesaing baru. Bagi koperasi-koperasi kredit di negara berkembang, ada¬nya globalisasi ekonomi dunia akan merupakan peluang untuk menga¬dakan kerjasama dengan koperasi kredit di negara maju dalam membangun sistem perkreditan melalui koperasi. Koperasi kredit atau simpan pinjam di masa mendatang akan menjadi pilar kekuatan sekitar koperasi yang perlu diikuti oleh dukungan lainnya seperti sistem pengawasan dan jaminan.

Secara historis pengembangan koperasi di Indonesia yang telah digerakan melalui dukungan kuat program pemerintah yang telah dijalankan dalam waktu lama, dan tidak mudah ke luar dari kungkungan pengalaman ter¬sebut. Jika semula ketergantungan terhadap captive market program menjadi sumber pertumbuhan, maka pergeseran ke arah peran swasta menjadi tantangan baru bagi lahirnya pesaing-pesaing usaha terutama KUD. 
Jika melihat posisi koperasi pada hari ini sebenarnya masih cukup besar harapan kita kepada koperasi. Memasuki tahun 2000 posisi koperasi Indonesia pada dasarnya justru didominasi oleh koperasi kredit yang menguasai antara 55-60 persen dari keseluruhan aset koperasi dan dilihat dari populasi koperasi yang terkait dengan program pemerintah hanya sekitar 25% dari populasi koperasi atau sekitar 35% dari populasi koperasi aktif. Pada akhir-akhir ini posisi koperasi dalam pasar Perkreditan mikro menempati tempat kedua setelah BRI-unit desa dengan pangsa sekitar 31%. Dengan demikian walaupun program pemerintah cukup gencar dan menimbulkan distorsi pada pertumbuhan kemandirian koperasi, tetapi hanya menyentuh sebagian dari populasi koperasi yang ada. Sehingga pada dasarnya masih besar elemen untuk tumbuhnya kemandirian koperasi. 

Mengenai jumlah koperasi yang meningkat dua kali lipat dalam waktu 3 tahun 1998 –2001, pada dasarnya tumbuh sebagai tanggapan terhadap dibukanya secara luas pendirian koperasi dengan pencabutan Inpres 4/1984 dan lahirnya Inpres 18/1998. Sehingga orang bebas mendirikan koperasi pada basis pengembangan dan pada saat ini sudah lebih dari 35 basis pengorganisasian koperasi. Kesulitannya pengorganisasian koperasi tidak lagi taat pada penjenisan koperasi sesuai prinsip dasar pendirian koperasi atau insentif terhadap koperasi. Keadaan ini menimbulkan kesulitan pada pengembangan aliansi bisnis maupun pengembangan usaha koperasi kearah penyatuan vertical maupun horizontal. 
Struktur organisasi koperasi Indonesia mirip organisasi pemerintah/lembaga kemasyarakatan yang terstruktur dari primer sampai tingkat nasional. Hal ini telah menunjukkan kurang efektif nya peran organisasi sekunder dalam membantu koperasi primer. Tidak jarang menjadi instrumen eksploitasi sumberdaya dari daerah pengumpulan. Fenomena ini dimasa datang harus diubah karena adanya perubahan orientasi bisnis yang berkembang dengan globalisasi.

http://arcccdypurba.blogspot.com/2011/04/program-program-yang-dijalankan.html

1.PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari:
 (1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor,
 (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar,
 (3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan         masyarakat,
 (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta
 (5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.
Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang. Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.
Sulit mewujudkan keamanan yang sejati, jika masyarakat hidup dalam kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi. Sulit mewujudkan demokrasi yang sejati, jika terjadi ketimpangan ekonomi di masyarakat, serta sulit mewujudkan keadilan hukum jika ketimpangan penguasaan sumberdaya produktif masih sangat nyata. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran koperasi antara lain :
·         Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
·         Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
·         Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
·         Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Pada masa ini pembangunan koperasi kurang mendapat perhatian karena koperasi kurang memperlihatkan  kinerja dan citra yang lebih baik dari masa sebelumnya.Keadaan ini merupakan salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih kurang dalam pembangunan koperasi. Pembangunan adalah suatu proses yang harus berkelanjutan dan tersistem. Pertanyaan berikutnya bagaimana prospek  koperasi  pada masa datang.Jawabannya adalah  sangat prospektif  jika koperasi yang mempunyai jatidiri.   Koperasi yang mempraktekkan  prinsip-prinsip koperasi  dalam organisasi dan usahanya.  
Koperasi sebagai badan usaha, organisasi dan  kegiatan usahanya harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.Karena prinsip koperasi merupakan garis-garis  penuntun yang digunakan oleh koperasi untuk melaksanakan nilai-nilai dalam praktek seperti :
(1) keanggotaan sukarela dan terbuka,
(2)  pengendalian oleh anggota secara demokratis,
(3) partisipasi ekonomi anggota,
(4) pendidikan,pelatihan dan informasi ,
(5) kerjasama diantara koperasi dan
(6) kepedulian terhadap komunitas.
Jika Koperasi  mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri, mampu bersaing dengan kekuatan eonomi lainnya ,mampu memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri.  Dilihat dari dasar hukum yang tertuang dalam Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan perkembangan di Indonesia. Koperasi yang sudah dibangun selama ini juga jumlahnya sudah cukup besar.
Jumlah ini merupakan aset yang harus dipelihara dan diberdayakan agar dapat berkembang membantu pemerintah untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja. Jika sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum  mampu mencapai tujuan bersama anggotanya,mereka harus diberdayakan melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk meningkatkan kemampuan memahami  jati diri dan menerapkannya. Disinilah peranan pihak ketiga termasuk pemerintah untuk dapat membangun  mereka mencapai tujuannya baik  sebagai mediator,fasilitator maupun sebagai kordinator.
Dengan demikian pembangunan koperasi perlu diteruskan, karena pembangunan adalah proses, memerlukan waktu dan ketekunan serta konsistensi dalam pelaksanaan,berkesinambungan untuk mengatasi semua masalah yang muncul seperti masalah kemiskinan , jumlah pengangguran. yang  semakin banyak.
Karena pembangunan koperasi adalah proses memerlukan waktu panjang, konsestensi, komitmen  dan kesabaran yang cukup tinggi. Koperasi tidak bisa dibangun dalam waktu singkat dan parsial

2. contoh koperasi yang berada di masyarakat
Koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia, ada beberapa contoh koperasi yang sukses dalam menjalankan prinsip- prinsip koperasi dah tujuan umum koperasi. Contohnya antara lain :
a.        Koperasi yang Sukses Kelola Pasar
Pasar Ritel dan Pasar Buah Jakabaring yang dikelola koperasi merupakan satu contoh sukses pengembangan pasar tradisional. Meski aktivitas Pasar Buah dan Ritel Jakabaring mulai dipenuhi pengunjung pada pukul 19.00 hingga subuh, kedua pasar yang terletak di kawasan Jakabaring, Palembang tersebut sangat berarti bagi Pemerintah Kota Palembang karena dapat menggerakkan perekonomian rakyat.
Selama ini koperasi tersebut telah memiliki karyawan sekitar 50 orang dan anggota 300 pedagang buah, dari jumlah itu, 120 anggotanya telah menempati kios di Pasar Buah. Selain kopeari ini juga memberikan cicilan murah,  juga membantu untuk mendapat pinjaman dana dari perbankan
  
b.     Sukses Koperasi Simpan Pinjam Sukma Mulya
       Koperasi Kusuma Mulya Semarang Bermodal awal 10 jutaan sekarang sudah memiliki aset ratusan juta. Koperasi Simpan Pinjam Kusuma Mulya Semarang di dirikan pada tahun 2000, dengan modal awal 10 juta rupiah, dengan jumlah anggota sebanyak 40 orang. Koperasi Kusuma Mulya pada awalnya hanya bergerak di bidang simpan pinjam. Pada tahun 2007 Koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan dengan agenda penyampaian laporan pertanggung jawaban pengurus koperasi masa bhakti 2004 – 2007 dan pemilihan pengurus koperasi yang baru.
      Rapat Anggota Tahunan, memutuskan bahwa rapat menerima laporan pertanggung jawaban pengurus koperasi masa bhakti 2004-2007. Selanjutnya rapat memilih pengurus koperasi masa bhakti 2007 -2010 melalui pemungutan suara. Hasil voting yang terpilih menjadi pengurus koperasi adalah Ketua Agus Santosa.SE Sekretaris Rokhayati Bendahara Iria Wati.SE, Dewan Pengawan Pratiknya SH dan Saino.

      c.    Sukses Koperasi Karyawan Indosat (Kopindosat)
      Berdiri pada 15 Agustus 1984, dengan jumlah anggota sebanyak ± 800 orang dengan modal awal dari iuran anggota yang berasal dari alokasi bonus karyawan. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi DKI Jakarta Tentang Pengesahan Koperasi Sebagai Badan Hukum No. 111/BLK/1984 tanggal 30 Nopember 1984
Tahun 2004 tepatnya tanggal 2 Maret, terjadi penggabungan (amalgamasi) antara Kopindosat dengan Koperasi Antariksa yang merupakan Koperasi Pegawai PT. Satelindo, seiring dengan proses merger PT. Satelindo dengan PT. Indosat, Tbk. Melalui penggabungan tersebut, jumlah anggota Kopindosat bertambah menjadi ± 4000 orang.


3. program-program yang dijalankan pemerintah dalam mengembangkan koperasi di indonesia
Esensi perdagangan bebas yang sedang diciptakan oleh banyak negara yang ingin lebih maju ekonominya adalah menghilangkan sebanyak mungkin hambatan perdagangan internasional. Melihat arah tersebut maka untuk melihat dampak¬nya terhadap perkembangan koperasi di tanah air dengan cara mengelompokkan koperasi ke dalam ketiga kelompok atas dasar jenis koperasi. Pengelompokan itu meliputi pembedaan atas dasar:
(i)                 koperasi produsen atau koperasi yang bergerak di bidang produksi,
(ii)               koperasi konsumen atau koperasi kon¬sumsi, dan
(iii)             koperasi kredit dan jasa keuangan. Dengan cara ini akan lebih mudah mengenali keuntungan yang bakal timbul dari adanya perdagangan bebas para anggota koperasi dan anggota koperasinya sendiri. 
Koperasi produsen terutama koperasi pertanian memang merupakan koperasi yang paling sangat terkena pengaruh perdagangan bebas dan berbagai liberalisasi. Koperasi pertanian di seluruh belahan dunia ini memang selama ini menikmati proteksi dan berbagai bentuk subsidi serta dukungan pemerintah. Dengan diadakannya pengaturan mengenai subsidi, tarif, dan akses pasar, maka produksi barang yang dihasilkan oleh anggota koperasi tidak lagi dapat menikmati perlindungan seperti semula, dan harus dibuka untuk pasaran impor dari negara lain yang lebih efisien.

Untuk koperasi-koperasi yang menangani komoditi sebagai pengganti impor atau ditutup dari persaingan impor jelas hal ini akan merupakan pukulan be¬rat dan akan menurunkan perannya di dalam percaturan pa¬sar kecuali ada rasionalisasi produksi. Sementara untuk koperasi yang menghasilkan barang pertanian untuk ekspor seperti minyak sawit, kopi, dan rempah serta produksi pertanian dan perikanan maupun peternakan lainnya, jelas perdagangan bebas merupakan peluang emas. Karena berbagai kebebasan tersebut berarti membuka peluang pasar yang baru. Dengan demikian akan memperluas pasar yang pada gilirannya akan merupakan peluang untuk pening¬katan produksi dan usaha bagi koperasi yang bersangkutan. Dalam konteks ini koperasi yang menangani produksi per¬tanian, yang selama ini mendapat kemudahan dan per¬lin¬dungan pemerintah melalui proteksi harga dan pasar akan meng¬hadapi masa-masa sulit. Karena itu koperasi produksi ha¬rus merubah strategi kegiatannya. Bahkan mungkin harus me¬reorganisasi kembali supaya kompatibel dengan tantangan yang dihadapi. Untuk koperasi produksi di luar pertanian memang cukup sulit untuk dilihat arah pengaruh dari liberalisasi perdagangan terha¬dapnya.
 Karena segala sesuatunya akan sangat tergan¬tung di posisi segmen mana kegiatan koperasi dibedakan dari para anggotanya. Industri kecil misalnya sebenarnya pada saat ini relatif berhadapan dengan pasar yang lebih terbuka. Artinya mereka terbiasa dengan persaingan dengan dunia luar untuk memenuhi pemintaan ekspor maupun berhadapan dengan ba¬rang pengganti yang diimpor. Namun cara-cara koperasi juga dapat dikerjakan oleh perusahaan bukan koperasi. 
Secara umum koperasi di dunia akan menikmati manfaat be¬sar dari adanya perdagangan bebas, karena pada dasarnya per¬dagangan bebas itu akan selalu membawa pada persaingan yang lebih baik dan membawa pada tingkat keseimbangan har¬ga yang wajar serta efisien. Peniadaan hambatan per¬da¬gangan akan memperlancar arus perdagangan dan terbukanya pilih¬an barang dari seluruh pelosok penjuru dunia secara be¬bas. Dengan demikian konsumen akan menikmati kebebasan un¬tuk memenuhi hasrat konsumsinya secara optimal. Meluas¬nya konsumsi masyarakat dunia akan mendorong meluas dan mening¬katnya usaha koperasi yang bergerak di bidang konsumsi. Selain itu dengan peniadaan hambatan perdagangan oleh pe¬merintah melalui peniadaan non torif barier dan penurunan ta¬rif akan menyerahkan mekanisme seleksi sepenuhnya kepada ma¬syarakat. Koperasi sebenarnya menjadi wahana masyarakat un¬tuk melindungi diri dari kemungkinan kerugian yang timbul aki¬bat perdagangan bebas. 
Kegiatan koperasi kredit, baik secara teoritis maupun em¬pi¬ris, terbukti mempunyai kemampuan untuk membangun seg¬men¬tasi pasar yang kuat sebagai akibat struktur pasar keuang¬an yang sangat tidak sempurna, terutama jika menyangkut masa¬lah informasi. Bagi koperasi kredit keterbukaan perda¬gangan dan aliran modal yang keluar masuk akan meru¬pakan kehadiran pesaing baru terhadap pasar keuangan, na¬mun tetap tidak dapat menjangkau para anggota koperasi. Apa¬bila koperasi kredit mempunyai jaringan yang luas dan me¬nu¬tup usahanya hanya untuk pelayanan anggota saja, maka seg¬mentasi ini akan sulit untuk ditembus pesaing baru. Bagi koperasi-koperasi kredit di negara berkembang, ada¬nya globalisasi ekonomi dunia akan merupakan peluang untuk menga¬dakan kerjasama dengan koperasi kredit di negara maju dalam membangun sistem perkreditan melalui koperasi. Koperasi kredit atau simpan pinjam di masa mendatang akan menjadi pilar kekuatan sekitar koperasi yang perlu diikuti oleh dukungan lainnya seperti sistem pengawasan dan jaminan.

Secara historis pengembangan koperasi di Indonesia yang telah digerakan melalui dukungan kuat program pemerintah yang telah dijalankan dalam waktu lama, dan tidak mudah ke luar dari kungkungan pengalaman ter¬sebut. Jika semula ketergantungan terhadap captive market program menjadi sumber pertumbuhan, maka pergeseran ke arah peran swasta menjadi tantangan baru bagi lahirnya pesaing-pesaing usaha terutama KUD. 
Jika melihat posisi koperasi pada hari ini sebenarnya masih cukup besar harapan kita kepada koperasi. Memasuki tahun 2000 posisi koperasi Indonesia pada dasarnya justru didominasi oleh koperasi kredit yang menguasai antara 55-60 persen dari keseluruhan aset koperasi dan dilihat dari populasi koperasi yang terkait dengan program pemerintah hanya sekitar 25% dari populasi koperasi atau sekitar 35% dari populasi koperasi aktif. Pada akhir-akhir ini posisi koperasi dalam pasar Perkreditan mikro menempati tempat kedua setelah BRI-unit desa dengan pangsa sekitar 31%. Dengan demikian walaupun program pemerintah cukup gencar dan menimbulkan distorsi pada pertumbuhan kemandirian koperasi, tetapi hanya menyentuh sebagian dari populasi koperasi yang ada. Sehingga pada dasarnya masih besar elemen untuk tumbuhnya kemandirian koperasi. 

Mengenai jumlah koperasi yang meningkat dua kali lipat dalam waktu 3 tahun 1998 –2001, pada dasarnya tumbuh sebagai tanggapan terhadap dibukanya secara luas pendirian koperasi dengan pencabutan Inpres 4/1984 dan lahirnya Inpres 18/1998. Sehingga orang bebas mendirikan koperasi pada basis pengembangan dan pada saat ini sudah lebih dari 35 basis pengorganisasian koperasi. Kesulitannya pengorganisasian koperasi tidak lagi taat pada penjenisan koperasi sesuai prinsip dasar pendirian koperasi atau insentif terhadap koperasi. Keadaan ini menimbulkan kesulitan pada pengembangan aliansi bisnis maupun pengembangan usaha koperasi kearah penyatuan vertical maupun horizontal. 
Struktur organisasi koperasi Indonesia mirip organisasi pemerintah/lembaga kemasyarakatan yang terstruktur dari primer sampai tingkat nasional. Hal ini telah menunjukkan kurang efektif nya peran organisasi sekunder dalam membantu koperasi primer. Tidak jarang menjadi instrumen eksploitasi sumberdaya dari daerah pengumpulan. Fenomena ini dimasa datang harus diubah karena adanya perubahan orientasi bisnis yang berkembang dengan globalisasi.

http://arcccdypurba.blogspot.com/2011/04/program-program-yang-dijalankan.html