A. Latar
Belakang Masalah
Kebutuhan untuk meningkatkan kualitas penyajian dalam
laporan tahunan tidak hanya berupa informasi keuangan (laporan keuangan) saja
tetapi juga informasi non keuangan. Informasi-informasi tersebut diharapkan
dapat meningkatkan kepercayaan stakeholders
dan mengurangi tingkat risiko dan
ketidakpastian yang dihadapi oleh investor. Jenis informasi yang disediakan oleh
perusahaan dalam laporan tahunan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu informasi
yang bersifat wajib (mandatory) dan informasi yang bersifat sukarela (voluntary). Salah satu informasi yang bersifat sukarela (voluntary) adalah informasi tentang modal intelektual (intellectual capital). Informasi tentang intellectual
capital cenderung kurang diungkap dalam laporan
tahunan. Kurangnya pengungkapan informasi ini dapat menimbulkan asimetri
informasi antara pihak internal dengan eksternal perusahaan. Untuk mengurangi
permasalahan tersebut, perusahaan memilih untuk mengungkapkan informasi secara
sukarela. Pengungkapan intellectual
capital secara sukarela menguntungkan karena
beberapa alasan, yaitu: dapat mengurangi permasalahan asimetri informasi dan
mempunyai dampak positif pada reputasi perusahaan
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ilmiah ini yaitu
- untuk mengetahui pengaruh kinerja modal
intelektual pada intelektual pengungkapan modal dalam laporan tahunan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
-
untuk menganalisis tingkat pengungkapan
modal intelektual di tahunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
C. Metodelogi Penelitian
Dalam penelitian ini, kinerja intellectual capital akan diukur dengan menggunakan metode VAICTM yangTingkat pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan digunakan framework Sveiby dan diukur dengan content analysis.
D.
Pembahasan
Manajemen perusahaan lebih cenderung
untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan hubungan mereka dengan
pihak eksternal daripada mengungkapkan informasi internal perusahaan. Hal ini
dikarenakan pengungkapan informasi yang berkaitan dengan hubungan perusahaan dengan
pihak eksternal dapat meningkatkan kepercayaan para stakeholders dan reputasi perusahaan di mata masyarakat. Di samping itu,
perusahaan khawatir para competitor akan meniru langkah-langkah yang diambil perusahaan
untuk menciptakan nilai tambah (value
added) dan mencapai keunggulan kompetitif
jika terlalu banyak mengungkapkan informasi internal perusahaan dalam laporan
tahunan. Pada elemen internal structure (structural capital), management
philosophy
merupakan atribut intellectual capital yang paling banyak diungkapkan dengan jumlah
pengungkapan sebanyak 62. Atribut intellectual capital dengan jumlah pengungkapan terkecil adalah copyright. Dalam hal ini tidak ada satupun
perusahaan yang mengungkapkan
copyright dalam laporan tahunan.
Berdasarkan tampilan grafik tersebut diketahui
bahwa telah terjadi peningkatan
pengungkapan intellectual capital pada tahun 2004-2005 namun terjadi penurunan pada
tahun 2006. Jumlah pengungkapan tahun
2004 sebanyak 362, tahun 2005 sebanyak 438, dan tahun 2006 sebanyak 384. Dengan
demikian, tahun 2005 merupakan tahun dengan jumlah pengungkapan intellectual capital tertinggi, sedangkan tahun 2004 merupakan tahun dengan
jumlah pengungkapan intellectual capital terendah.
Uji Asumsi Klasik
Semua uji asumsi klasik dapat dipenuhi dimana
nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar
0,726 dan nilai p sebesar 0,668, karena
nilai p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi secara
normal. Nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10 begitu juga nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak ada yang nilainya lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinearitas antar variabel independen dalam model
regresi. Besarnya nilai Durbin-Watson
sebesar 1,750. Nilai D-W menurut tabel dengan n =
150 dan k = 3 diperoleh angka dl=1,693
dan du=1,774. Oleh karena nilai D-W > du, maka
dapat disimpulkan tidak terdapat
autokorelasi antar residual.
UJI
REGRESI
Nilai R square (R2)
sebesar 0,234 dan nilai adjusted
R2
sebesar 0,218. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengungkapan intellectual capital (ICDi) dapat dijelaskan
oleh variabel kinerja intellectual capital (VAICTM), ukuran perusahaan (LN aset), dan leverage (LEV) sebesar 21,8%. Sedangkan
yang 78,2% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain di
luar model. Nilai
R = 0,484 menunjukkan koefisien korelasi sebesar 48,8%, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kinerja intellectual
capital, ukuran perusahaan, leverage
dengan pengungkapan intellectual capital cukup kuat. Dari uji ANOVA atau uji F diperoleh nilai F
hitung sebesar 14,852 dengan
probabilitas 0,000. Karena nilai
probabilitas kurang dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk
mempredikasi ICDi atau dapat dikatakan bahwa VAICTM, LN aset, dan LEV secara bersama-sama
berpengaruh terhadap ICDi
(model fit)
- Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian
hipotesis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a.
Variabel pengungkapan intellectual capital dipengaruhi oleh variable kinerja intellectual capital (VAICTM).
Dalam melakukan pengungkapan intellectual
capital dipengaruhi oleh ukuran perusahaan
tetapi tidak dipengaruhi oleh besar-kecilnya Leverage
b.
Luas pengungkaan intellectual capital dalam laporan tahunan masih kurang dari 50%. Hal ini tercermin pada nilai rata-rata pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode2004-2006 adalah 8 atribut
(32%). Persentase ini menggambarkan bahwa masih kurangnya kesadaran perusahaan
manufaktur mengenai arti pentingnya intellectual
capital bagi penciptaan nilai tambah (value added) dan peningkatan keunggulan kompetitif. Keterbatasan-keterbatasan
dalam penelitian ini adalah penilaian yang subjektif dan tingkat kejelian dalam
mengkategorikan informasi yang terkandung dalam laporan tahunan ke dalam
atribut intellectual capital. Adjusted R2 hanya 21,8%, sehingga masih banyak variable lain yang
mempengaruhi pengungkapan intelectual
capital. Oleh sebab itu saran untuk penelitian
mendatang dapat menambah variable lainnya seperti likuiditas, profitabilitas atau
kepemilikan manajerial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar