Sabtu, 29 November 2014

PAPER PENGARUH KINERJA INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA INTELLECTUAL CAPITAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI


A.      Latar Belakang Masalah
Kebutuhan untuk meningkatkan kualitas penyajian dalam laporan tahunan tidak hanya berupa informasi keuangan (laporan keuangan) saja tetapi juga informasi non keuangan. Informasi-informasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan stakeholders dan mengurangi tingkat risiko dan ketidakpastian yang dihadapi oleh investor. Jenis informasi yang disediakan oleh perusahaan dalam laporan tahunan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu informasi yang bersifat wajib (mandatory) dan informasi yang bersifat sukarela (voluntary). Salah satu informasi yang bersifat sukarela (voluntary) adalah informasi tentang modal intelektual (intellectual capital). Informasi tentang intellectual capital cenderung kurang diungkap dalam laporan tahunan. Kurangnya pengungkapan informasi ini dapat menimbulkan asimetri informasi antara pihak internal dengan eksternal perusahaan. Untuk mengurangi permasalahan tersebut, perusahaan memilih untuk mengungkapkan informasi secara sukarela. Pengungkapan intellectual capital secara sukarela menguntungkan karena beberapa alasan, yaitu: dapat mengurangi permasalahan asimetri informasi dan mempunyai dampak positif pada reputasi perusahaan
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ilmiah ini yaitu
-     untuk mengetahui pengaruh kinerja modal intelektual pada intelektual pengungkapan modal dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
-          untuk menganalisis tingkat pengungkapan modal intelektual di tahunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

C.     Metodelogi Penelitian
Dalam penelitian ini, kinerja intellectual capital akan diukur dengan menggunakan metode VAICTM yangTingkat pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan digunakan framework Sveiby dan diukur dengan content analysis.

D.    Pembahasan




Manajemen perusahaan lebih cenderung untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan hubungan mereka dengan pihak eksternal daripada mengungkapkan informasi internal perusahaan. Hal ini dikarenakan pengungkapan informasi yang berkaitan dengan hubungan perusahaan dengan pihak eksternal dapat meningkatkan kepercayaan para stakeholders dan reputasi perusahaan di mata masyarakat. Di samping itu, perusahaan khawatir para competitor akan meniru langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) dan mencapai keunggulan kompetitif jika terlalu banyak mengungkapkan informasi internal perusahaan dalam laporan
tahunan. Pada elemen internal structure (structural capital), management philosophy
merupakan atribut intellectual capital yang paling banyak diungkapkan dengan jumlah
pengungkapan sebanyak 62. Atribut intellectual capital dengan jumlah pengungkapan terkecil adalah copyright. Dalam hal ini tidak ada satupun perusahaan yang mengungkapkan copyright dalam laporan tahunan.


Berdasarkan tampilan grafik tersebut diketahui bahwa telah terjadi peningkatan
pengungkapan intellectual capital pada tahun 2004-2005 namun terjadi penurunan pada
tahun 2006. Jumlah pengungkapan tahun 2004 sebanyak 362, tahun 2005 sebanyak 438, dan tahun 2006 sebanyak 384. Dengan demikian, tahun 2005 merupakan tahun dengan jumlah pengungkapan intellectual capital tertinggi, sedangkan tahun 2004 merupakan tahun dengan jumlah pengungkapan intellectual capital terendah.

Uji Asumsi Klasik

Semua uji asumsi klasik dapat dipenuhi dimana nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar
0,726 dan nilai p sebesar 0,668, karena nilai p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi secara normal. Nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10 begitu juga nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak ada yang nilainya lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model
regresi. Besarnya nilai Durbin-Watson sebesar 1,750. Nilai D-W menurut tabel dengan n =
150 dan k = 3 diperoleh angka dl=1,693 dan du=1,774. Oleh karena nilai D-W > du, maka
dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi antar residual.

UJI REGRESI
Nilai R square (R2) sebesar 0,234 dan nilai adjusted R2 sebesar 0,218. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengungkapan intellectual capital (ICDi) dapat dijelaskan oleh variabel kinerja intellectual capital (VAICTM), ukuran perusahaan (LN aset), dan leverage (LEV) sebesar 21,8%. Sedangkan yang 78,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model. Nilai R = 0,484 menunjukkan koefisien korelasi sebesar 48,8%, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kinerja intellectual
capital, ukuran perusahaan, leverage dengan pengungkapan intellectual capital cukup kuat. Dari uji ANOVA atau uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 14,852 dengan
probabilitas 0,000. Karena nilai probabilitas kurang dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk mempredikasi ICDi atau dapat dikatakan bahwa VAICTM, LN aset, dan LEV secara bersama-sama berpengaruh terhadap ICDi (model fit)
  1. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a.       Variabel pengungkapan intellectual capital dipengaruhi oleh variable kinerja intellectual capital (VAICTM). Dalam melakukan pengungkapan intellectual capital dipengaruhi oleh ukuran perusahaan tetapi tidak dipengaruhi oleh besar-kecilnya Leverage

b.      Luas pengungkaan intellectual capital dalam laporan tahunan masih kurang dari 50%. Hal ini tercermin pada nilai rata-rata pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode2004-2006 adalah 8 atribut (32%). Persentase ini menggambarkan bahwa masih kurangnya kesadaran perusahaan manufaktur mengenai arti pentingnya intellectual capital bagi penciptaan nilai tambah (value added) dan peningkatan keunggulan kompetitif. Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah penilaian yang subjektif dan tingkat kejelian dalam mengkategorikan informasi yang terkandung dalam laporan tahunan ke dalam atribut intellectual capital. Adjusted R2 hanya 21,8%, sehingga masih banyak variable lain yang mempengaruhi pengungkapan intelectual capital. Oleh sebab itu saran untuk penelitian mendatang dapat menambah variable lainnya seperti likuiditas, profitabilitas atau kepemilikan manajerial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar